Adipati Agung menatap tajam Rheyan dengan dingin, lalu membentak pelan, "Diam!"Rheyan mendengus kesal, lalu memalingkan wajah.Setelah itu, barulah Adipati Agung menoleh ke arah Nayara dan bertanya, "Nayara, apa kamu menyadari kesalahanmu?""Aku tak merasa telah melakukan kesalahan apa pun," jawab Nayara tenang, bahkan sorot matanya saat menatap langsung Adipati Agung sama sekali tak menunjukkan rasa bersalah.Bagi Adipati Agung, sikap itu adalah bentuk kesombongan, sebuah tantangan.Dia menarik napas dalam-dalam untuk meredam amarahnya, berusaha berbicara dengan Nayara secara masuk akal. "Sebelum membatalkan pertunangan tadi, apakah kamu pernah memikirkan perasaan Kirana? Dengan begini, bagaimana mungkin dia bisa menikah ke dalam Keluarga Senandika?""Nayara, bagaimanapun dia adikmu. Bagaimana bisa kamu sebegitu egoisnya?"Tangis Kirana kembali pecah. Dengan mata memerah, dia menatap Adipati Agung sambil berkata dengan suara tercekat, "Ayah, jangan salahkan Kak Nayara lagi. Akulah ya
Baca selengkapnya