"Kenapa hari ini kamu banyak bicara sekali?" Rheyan menegur Ratih, membuat Ratih langsung terdiam ketakutan, tetapi di dalam hati dia bertanya-tanya, apakah tadi dia berkata yang salah?Padahal tadi dia berbicara setelah melihat ekspresi Tuan Rheyan.Jelas-jelas dia terlihat senang, bukan?…Nayara berjalan menuju Paviliun Mandira ditemani oleh Sagara.Sepanjang jalan, keduanya tidak saling bicara.Akhirnya, Nayara yang lebih dulu membuka mulut, "Terima kasih Yang Mulia sudah membantu menyelamatkanku tadi.""Yang Mulia?" Sagara tersenyum tipis, ada nada menggoda dalam suaranya, dan tatapan pada Nayara tampak tak puas. "Dulu, kamu tidak memanggilku begitu."Baru saja, dia bukannya enggan bicara, tetapi sedang memikirkan Nayara.Gadis kecil yang dulu mengejarnya dan memanggilnya kakak, kini telah berubah sampai-sampai dia hampir tak mengenalinya.Terlalu tenang hingga ketenangan itu justru terasa asing baginya.Dia masih lebih menyukai sosok Nayara yang ceria, karena bersama Nayara teras
Read more