Suasana rumah keluarga Davidson berubah hening, tidak seperti biasanya. Semua pelayan berjalan dengan langkah hati-hati, suara mereka nyaris tak terdengar. Di kamar utama, dokter keluarga Davidson, pria paruh baya yang sudah melayani keluarga itu sejak Kevin masih kecil, baru saja selesai memeriksa Marlina. Dia melepas stetoskop dari telinganya dan menatap Kevin yang berdiri di sisi ranjang, wajahnya murung, mata tajamnya menatap tak lepas pada tubuh istrinya yang terbaring lemah. Rambut Marlina terurai kusut, pipinya masih pucat, dan bibirnya nyaris tak berwarna."Dia hanya kelelahan, Tuan Kevin," ujar sang dokter pelan, suaranya menenangkan. "Tekanan darahnya menurun cukup drastis, dan sepertinya… dia belum makan apapun sejak pagi." Kevin terdiam. Kedua tangannya menggenggam di belakang punggung, mencoba menahan emosi yang tiba-tiba muncul, entah antara marah, kesal, atau malu. "Belum makan?" suaranya pelan namun terdengar menusuk. "Apa tidak ada satu pun dari kalian yang memperh
Terakhir Diperbarui : 2025-10-07 Baca selengkapnya