"Nah, Sayang. Lihatlah kamar barumu ini. Ayah dan nenekmu sudah mempersiapkannya dengan baik sebelum kau pulang kemarin. Kau suka, bukan?" tanya Zein pada bayi di gendongannya begitu sudah sampai di kamar bayi--tepatnya di rumah Vannia.Vannia yang berada di belakangnya menatap takjub kamar bayi itu yang terlihat sangat rapi dan indah. Kamar itu di dominasi warna biru muda dan putih. Ada berbagai macam mainan bayi yang tersusun di meja, menggantung di atas, dan menempel di dinding. Benar-benar kamar bayo khas laki-laki."Zein, kau yang mempersiapkan ini? Ini sangat bagus.''"Tentu, Vannia. Ibumu juga membantuku. Aku meniru kamarku ketika bayi. Bahkan aku membawa sebagian mainanku ke sini. Lihatlah di atas meja itu, itu mainanku ketika aku masih kecil," sahut Zein sangat bangga.Vannia mendekati Zein lalu mengecup pipinya. "Terima kasih," ucapnya tersenyum."Sama-sama, Sayang.""Sebaiknya Gevano kita tidurkan saja di kasurnya. Kau dan aku pergi menyantap sesuatu, bukan? Aku tiba-tiba l
Terakhir Diperbarui : 2025-09-25 Baca selengkapnya