“Kenapa, Kang Tris?” tanya Aya kemudian.“Aya, ini mah punten,” Tris menunduk, kemudian mengangkat wajah, tapi lalu kembali menunduk dengan malu-malu, “tapi itu,” katanya lagi.Kening Aya berkerut, ia memerhatikan bajunya, kalau-kalau ada yang rusak atau kotor. Tapi bagian depan bajunya baik-baik saja. “Ada apa sih?” Aya penasaran.Sella ikut mengangguk, ia tidak tahu apa yang membuat Tris menunduk seperti itu.“Kang Tris lihat apa?” tanya Sella yang memang suka parno sendiri. Setelah menimbang untuk bilang atau tidak, bergumul dengan hatinya sendiri. Bilang atau tidak? Ah, Tris akhirnya mengangkat kepala, menatap Aya tepat di matanya.“Aya, maaf, punten pisan ini mah,” Tris memulai jawabannya.Aya menunggu dengan sabar.Sekali lagi Tris menunduk, takut menyinggung, tapi ia mengangguk dan mengakat wajah, “selain saya khawatir masuk angin, itu teh aurat,” lanjutnya kemudian.Alis Aya bertaut.Sella yang mengerti lebih dulu menatap Tris tak percaya. Ia mengulum bibir, menahan tawa.Tau
Last Updated : 2025-09-06 Read more