[ Ada apa? ]Easton menggenggam erat ponselnya. Suara notifikasi pesan membuatnya langsung tersadar, lalu dia membuka ruang obrolan.[ Mm, setelah kunjunganmu selesai, datanglah ke rumah sakit. Aku punya sesuatu untukmu. ]Jari-jari Maggie berhenti di atas papan ketik. Easton belum tahu soal kegagalannya naik jabatan, jadi mungkin dia hanya ingin membicarakan urusan lain.Dia membalas singkat, lalu menyimpan ponselnya kembali ke dalam tas.Peggy memandangnya dengan cemas. "Ada masalah?"Maggie menggeleng tanpa berkata apa-apa, lalu menggunakan bahasa isyarat untuk menenangkan Peggy.[ Nggak apa-apa, aku mau pergi dulu. Tolong jaga Ayah, ya. ]"Itu sudah seharusnya," ujar Peggy dengan lembut, mencubit hidungnya dengan penuh kasih sayang.Maggie tersenyum kecil, lalu berbalik menatap pria di ranjang. Rambut ayah angkatnya yang kusut dan beruban sudah panjang, sampai menutupi sebagian matanya."Orang kalau sudah tua, kadang seperti anak kecil. Ayahmu sekarang kesadarannya juga nggak penuh
Read more