"Gino!" seru seorang pria tua beruban yang duduk di tengah sofa. Tongkatnya dipukulkan dengan keras ke lantai. Dengan tubuh yang gemetar, pria itu berdiri dan memandang Gino dengan ekspresi serius. Dia melanjutkan, "Situasinya sudah seperti ini. Apa kamu nggak seharusnya kasih aku penjelasan?"Pria tua itu menambahkan, "Aku nggak mau campur tangan dalam urusan pribadi anak muda, tapi masalah ini nggak bisa dibiarkan begitu saja. Keluarga Alvaro sudah banyak membantumu. Tanpa dukungan dana dari Bank Alvaro, mungkin kamu sudah bangkrut sejak lama."Lantaran titik lemah bisnisnya disebut-sebut, wajah Gino berubah menjadi sangat pucat. Hanya saja, dia terpaksa berujar sambil menunduk, "Kami nggak akan pernah melupakan kebaikan Keluarga Alvaro, tapi ...."Gino menatap Maggie dengan penuh kebencian, seolah-olah ingin memotong tubuh wanita itu menjadi ribuan bagian. Dia bisa-bisanya telah menghalangi jalannya untuk mendapatkan uang. Berhubung masalahnya sudah seperti ini, tidak ada pilihan se
Read more