Di depan cahaya lilin yang berayun lembut, di sebuah toko kue kecil yang menyebarkan aroma manis krim susu, Maggie menangkupkan kedua tangannya, memejamkan mata. Dalam hati, dia membuat permohonan ulang tahun pertamanya setelah dewasa.Belakangan, keinginannya itu benar-benar terwujud. Dia lulus kuliah dengan lancar, mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan baik, dan ayahnya tetap sehat.Mereka berdua duduk di depan jendela, memandangi salju lebat yang perlahan reda. Lapisan salju tebal menutupi jalanan, menyelimuti jejak ban mobil dan bekas langkah Owen yang berlari saat datang tadi.Kue kecil itu dibagi dua. Mereka memakannya dengan tenang. Hingga kini, Maggie masih mengingat jelas rasa kue itu. Manis dan asam dari stroberi.Owen mengantarnya pulang. Tangan kirinya terus berada di saku mantel. Bahkan ketika sudah tiba di depan gedung asrama, dia tetap tidak mengeluarkan amplop yang disembunyikan di dalamnya.Maggie tersenyum dan melambaikan tangan padanya, lalu tiba-tiba bersin. Owen
続きを読む