Wajah Shawn seketika berubah pucat, lalu memerah. "Kami punya undangan resmi, bukan nyusup."Kaeso tersenyum sinis, menatapnya dari atas ke bawah dengan tatapan penuh sindiran, lalu bertanya dengan penuh makna, "Oh ya?""Undangannya dikasih orang lain ... aku juga nggak tahu gimana bisa ada di tangan kami." Suara Shawn semakin pelan, jelas kehilangan kepercayaan diri.Kaeso menanggapi dengan senyum sinis, lalu berbalik menenangkan Maggie. "Anda nggak apa-apa, Bu Maggie? Kami mohon maaf sudah membuat Anda kaget. Kami sudah menyiapkan ruang istirahat, silakan ke sini."Tatapan Kaeso menyiratkan makna tersembunyi. Maggie samar-samar merasa ada sesuatu di balik semua ini, seolah kejadian barusan memang sudah diatur oleh seseorang.Ruang istirahat? Maggie langsung mengerti sebagian dari maksudnya.Jilly yang masih kesal, berdiri sambil bersungut-sungut. "Nah, gitu baru benar," katanya, sambil menarik tangan Maggie untuk pergi. Namun belum sempat mereka melangkah jauh, seseorang menahan lang
続きを読む