Vannisa keluar dan duduk di meja makan.Felicia pun menarik tangan putrinya sambil menegur dengan nada manja, "Kenapa kamu keluar secepat ini?"Dia sebenarnya ingin Vannisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama Andrian, mempererat hubungan mereka.Vannisa langsung berkata, "Ibu, dia memaksaku tanpa peduli pendapatku, kamu malah berdiri di pihak dia?"Felicia terkejut sejenak, lalu cepat-cepat tersenyum dan berkata, "Kamu ini, Andrian itu mencintaimu, pasti dia ada dorongan hatinya, mana bisa dibilang dia memaksamu?"Vannisa mengerutkan alisnya, serius berkata, "Kalau wanita sudah menolak dengan tegas, tapi pria pura-pura tidak mengerti dan memaksa, itu namanya memaksa. Secara hukum, itu sudah masuk pelecehan seksual."Felicia bingung mendengar itu."Kamu ini keras kepala sekali."Felicia menghela napas dan melanjutkan, "Kalau sudah jadi suami istri, mana ada yang namanya paksaan.""Aku sudah cerai darinya," kata Vannisa."Cerai juga bisa rujuk, kan kamu sudah tinggal di sini lagi," u
Baca selengkapnya