Dengan wajah penuh kemarahan karena ditinggalkan begitu saja, Renisa segera menyuruh sopir menjemput dan membawanya pulang.Malam itu, dia menelpon Andrian lebih dari sepuluh kali.Setelah perjuangan panjang, akhirnya Andrian mengangkat telepon.Renisa yang tak bisa menahan rasa tidak puasnya, melupakan sikap biasa yang penuh pura-pura, lalu berkata kesal, "Kakak Andri, kenapa kamu nggak angkat telepon aku? Apa kamu pergi cari Vannisa? Padahal dia sudah cerai sama kamu, kenapa kamu masih mikirin dia?"Andrian sedang merasa kesal karena urusan dengan Vannisa, tiba-tiba Renisa menanyainya dengan nada yang tajam, membuat suaranya sedikit ketus, "Aku belum pernah setuju untuk bercerai dengan Vannisa, dia yang memutuskan sendiri, itu tidak sah. Lagipula, aku mau memikirkan siapa itu urusanku, kamu terlalu ikut campur, jangan sampai melewati batas."Andrian memang menyukai Renisa, tapi rasa sukanya itu sudah tak sekuat dulu saat mereka masih muda.Renisa pun menyadari hal itu, karena itulah
Baca selengkapnya