"Nindi, apa-apaan ini?!" Daffa berbisik, panik, ia memberikan tatapan memelotot ke arah Nindi yang berdiri di bawah panggung, lalu memberi kode kepada teknisi agar segera mematikan proyektor.Nindi langsung melangkah maju, naik ke panggung utama. Ia mengambil mikrofon dari stand terdekat."Jangan terburu-buru, Sayang. Ada kejutan lain yang ingin kuberikan," kata Nindi, suaranya tenang dan tegas, terdengar jelas ke seluruh ruangan."Selamat ulang tahun, Mas Daffa. Dan selamat atas kehamilan anakmu. Anak kandungmu, dari wanita yang kau sebut 'hanya teman kantor'."Kamera wartawan mulai berkedip liar. Para tamu saling berbisik, kaget, jijik.Yunita langsung berlari ke panggung, berusaha merebut mikrofon dari Nindi. "Nindi! Gila kamu! Matikan itu!"Nindi menepis tangan Yunita pelan namun kuat. "Jangan sentuh aku, Ma! Biarkan semua orang tau kebenarannya! Termasuk Mama!"Daffa hendak turun dari panggung, karena merasa malu. Ia berusaha men
Terakhir Diperbarui : 2025-10-01 Baca selengkapnya