Nindi tiba di rumah dua jam setelah kejadian. Ia melangkah masuk, langsung disambut suasana ruang tamu yang tegang.Di sana, Daffa sudah menunggunya, duduk dengan raut wajah yang tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran yang memuncak.Begitu pintu terbuka dan melihat istrinya, Daffa langsung bangkit berdiri, langkahnya cepat menghampiri Nindi.“Sayang! Kamu ini dari mana saja? Mila bilang kamu terpeleset di kamar mandi dan dilarikan ke rumah sakit Harapan Kasih. Aku cari ke sana, kamu tidak ada. Astaga, aku panik sekali! Sekarang katakan, kamu baik-baik saja, kan? Mana yang sakit?” cecar Daffa, tangannya refleks hendak meraih bahu Nindi.Nindi menepis kasar tangan Daffa dari bahunya. Gerakannya dingin dan penuh penolakan. “Aku baik-baik saja, Mas,” jawabnya datar, nyaris tanpa intonasi.Namun, matanya tidak bisa berbohong. Di sana, tersimpan luka yang teramat dalam, bagai jurang yang tak terukur. Matanya merah, sembab dan rapu
Terakhir Diperbarui : 2025-09-27 Baca selengkapnya