“Oh, jadi ini hasi tidur sama bos investor?”Gista pasang wajah datar. Dia tetap santai mengetik di laptop, padahal batinnya sudah muak parah.Gosip itu lagi. Sampai kapan dia harus bertahan menjadi ‘simpanan’ Akash Salim di Megalitera?[Mbak Lola: Congrats, Gis! Lo berhasil jadi flagship writer, nih. Beritanya udah nyampai ke gue. Tenang aja. Gue bakal sembuhin diri lebih cepat biar bisa nyiksa lo lagi.]Pesan dari Lola muncul yang menerbitkan senyum sangat tipis di wajah Gista. Dia sudah rindu Lola.“Gis, nggak mau perayaan, nih?”Gista mendongak. Lagi-lagi Arvin. Rasa jenuhnya meningkat drastis. “Kan, kemarin udah, Kak.”“Kemarin cuma makan bareng buat diskusi naskah. Sekarang makan bareng resmi buat perayaan naskahmu jadi proyek utama Megalitera, dong.”Gista menggeleng. “Maaf, nggak ada duit. Novelnya aja belum kelar, udah disuruh keluarin duit.”Arvin tersenyum lebar. “Gimana kalau aku yang traktir?’Gista menatap Arvin. “Boleh, tuh. Sekantor kayaknya seneng ditraktir.”Arvin me
Terakhir Diperbarui : 2025-09-18 Baca selengkapnya