“Jika aku memberimu satu permainan menarik, apa kamu bersedia memaafkan aku sepenuhnya, Gista?”Alis Gista berkerut. “Permainan? Maksudmu apa lagi, Akash?”Akash melangkah pelan, suaranya nyaris seperti bisikan yang menusuk telinga. “Kali ini … aku nggak akan menjadi pihak yang mendominasi. Aku akan biarkan kamu mengendalikan semuanya. Kamu bisa menjadi dominannya, sementara aku submisifnya.”Gista mengerjap. Raut wajahnya campuran antara bingung dan waspada. “Submisif? Dominan? Aku nggak ngerti. Kamu ngomong apa, sih?”Senyum Akash samar, seperti seseorang yang tengah menyembunyikan rahasia. Dia meraih ponsel di meja, lalu mengetik sesuatu. “Aku tunjukkan.”Gista mendekat, setengah enggan, setengah penasaran. Rasa kesalnya masih ada. Namun, rasa penasaran rupanya membuatnya luluh.Dia memandang layar ponsel Akash yang menampilkan beberapa artikel tentang istilah-istilah asing. Kata-kata itu seolah melompat ke matanya: dominant, submissive, control, power play.Pipi Gista merona. “Kam
Terakhir Diperbarui : 2025-09-06 Baca selengkapnya