Kalimat itu meluncur dari bibir Reve, hancur dan parau, tenggelam dalam deru mobil dan gemuruh kota yang acuh. Sebuah pertanyaan yang ditujukan pada angin, pada bayangan, pada kekosongan yang menusuk di dalam dirinya.“Kau di mana, Sayang?”Tidak ada jawaban. Hanya kesibukan orang-orang yang terus berjalan, masing-masing membawa kehidupan mereka sendiri, tidak peduli dengan drama putus asa seorang pria di dalam mobil mewah. Ponsel di kursi penumpang tetap diam, layarnya gelap, sebuah pengingat betapa mudahnya seseorang menghilang dari hidupnya.Pertanyaan itu bukan lagi sekadar pencarian fisik. Itu adalah teriakan jiwa yang tersesat. Reve telah menghabiskan waktunya membangun tembok kekuasaan dan kontrol, percaya bahwa segalanya bisa dimiliki, termasuk cinta. Namun Laura, dengan kepergiannya, telah meruntuhkan semua itu. Dia menyadari dengan getir bahwa istana yang ia bangun ternyata adalah penjara, dan satu-satunya kunci yang bisa membebask
Terakhir Diperbarui : 2025-09-30 Baca selengkapnya