Di ruangan berwarna netral yang sama, di mana waktu terasa tak bergerak, Dokter Cael kembali duduk di samping Reve. Suasana sunyi, hanya dipecah oleh bunyi mesin pemantau yang stabil.“Kita akan melanjutkan proses penyembuhanmu, Reve,” ucap dokter Cael, suaranya lembut namun penuh kendali.Reve, yang tubuhnya telah dilemahkan oleh obat penenang, hanya mampu mengangguk lemah. Pikirannya kini seperti kapas, mudah dibentuk dan diarahkan.“Sekarang, kita akan pergi lebih jauh. Saat kau berusia tiga belas tahun,” dokter Cael kembali memandu alam bawah sadar Reve.Wajah Reve yang tegang perlahan melunak. Sebuah kilasan masa lalu yang lebih cerah mulai muncul.“Saat aku SMP,” gumam Reve, suaranya lebih jernih, seperti anak remaja, “aku baru saja naik ke kelas delapan. Saat itu ... Ibu memberiku kejutan yang menyenangkan.”“Ya. Bagus,” sambil mencatat, dokter Cael kembali mendorong Reve menggali ingatan itu
Terakhir Diperbarui : 2025-10-05 Baca selengkapnya