Malam itu, udara di sekitar mobil terasa pekat oleh sesuatu yang tak terucapkan. Saat Laura turun, kakinya tanpa sengaja menginjak ujung sepatu Argo. Dengan terhuyung, tubuh pria itu terdorong ke depan, hampir saja membuat keningnya bertabrakan dengan Laura.Namun, dengan refleks yang cepat, kedua tangan Argo terentang, menahan tubuhnya tepat di kedua sisi tubuh Laura, menyangganya di antara badan mobil dan dirinya. Dalam sekejap, wajah mereka terpisah hanya sejarak napas.Laura terdiam, matanya terkunci pada mata Argo yang dalam. Tanpa disadari, pandangannya turun, menyapu garis rahangnya yang tegas, lalu berhenti di bibirnya yang terbentuk senyum dengan sempurna. Jantung Laura sesaat berdebar kencang, mengirimkan denyut-denyut gugup ke seluruh tubuhnya.Argo menelan ludah. Hasrat lelakinya mendorong untuk mendekat, untuk menghapus jarak yang tersisa, begitu kuat menggoda. Napasnya memburu, membuat hangat di udara dingin yang memisahkan kul
Last Updated : 2025-10-11 Read more