“Reve, kau sudah pulang?” Shara menyambut kedatangannya dengan antusias. Mengenakan gaun satin malamnya yang berwarna gelap meliuk dengan elegan. Belahan yang dalam dengan sengaja memamerkan lekuk dada yang bulat dan mulus, sebuah tawaran yang tak tersamarkan.“Ini untukmu,” ucap Reve, mengulurkan buket mawar merah itu. Gerakannya elegan, terlatih, namun matanya tetap datar, seperti seorang kurir yang sekadar menyerahkan paket.Shara menerima rangkaian bunga-bunga itu dengan senyum lebar, menghirup aromanya dengan sedikit dramatis. “Oh, Reve, bunganya sangat cantik! Terima kasih, Sayang. Kau romantis sekali.”Shara melangkah mendekat, berharap mendapat ciuman atau pelukan, sebuah penghargaan untuk penantiannya.Namun Reve hanya berdiri di tempatnya, tangannya sekarang kosong dan tergantung di samping tubuhnya. Dia telah memenuhi kewajibannya, memberi bunga kepada istrinya.Namun jiwa di balik tindakan itu, gairah
Last Updated : 2025-10-16 Read more