Bab 11"Mas Rafli?" lirih Nuraini. Matanya masih belum lepas dari wajah lelaki yang sedang ngobrol mesra dengan seorang wanita tak jauh dari tempatnya berdiri. Perlahan tapi pasti, degub jantung Nuraini meningkat. Tangannya gemetar tanpa bisa dicegah.Lelaki yang dipanggil Rafli itu pun menoleh, lantas refleks bangkit dari duduknya dengan mata membulat sempurna. Sementara sang wanita tak bisa menutupi rasa penasaran dalam wajahnya. Dahinya mengerut, menatap lelaki di sampingnya dan sumber suara secara bergantian."Siapa, Mas?" Wanita itu turut bersuara.Urung memesan makanan, Nuraini pun beranjak dari tempatnya berdiri. Ia merasa hari dunia ini tak berpihak padanya. Semua yang terjadi cukup memporak porandakan hati dan jiwanya.Rasa yang sekian lama dipendam dalam hati Nuraini kini bertemu dengan pemiliknya. Akan tetapi, diri yang sudah kotor tak mungkin bisa kembali suci lagi. Harapan yang dulu tersemat, terpaksa dipendam dalam-dalam dan ditutup rapat meskipun sebenarnya hatinya sang
Terakhir Diperbarui : 2025-09-18 Baca selengkapnya