Bab 59Nuraini tak sadarkan diri saat Herman membawanya ke rumah sakit. Shock dan rasa sakit membuat dunianya tiba-tiba gelap tanpa disadari. Saat membuka mata, Janu sudah ada di sisi Nuraini. Matanya menatap seluruh ruangan yang bercat putih itu. Aroma karbol menusuk-nusuk hidungnya. Nyeri yang masih terasa di kepalanya membuat Nur sesekali masih meringis karena kesakitan. "Sayang, kamu ngga apa-apa? Mana yang sakit? Biar Mas yang pijitin," ucap Janu panik. Matanya tak lepas menatap wajah sayu di depannya itu. Mata Nuraini bertemu dengan mata suaminya itu. Kejadian malam laknat itu seketika hadir dalam kepalanya. Rasa sakit, nyeri, trauma, malu, hancur dan merasa tak berguna kembali hadir menari-nari dalam kepalanya. Ia pun memejankan mata, menyingkirkan seluruh rasa yang tiba-tiba menggerogoti kewarasannya. "Sayang, kamu kenapa? Mana yang sakit? Maafkan Fitri ya? Dia masih emosional sebab tahu kabar ini," sambung Janu lagi saat melihat istrinya masih shock. Air mata yang keluar
Terakhir Diperbarui : 2025-10-29 Baca selengkapnya