Bab 63Janu pulang dalam keadaan letih. Wajahnya kusut, seakan kehilangan semangat hidup. Beberapa pekerjaan terbengkalai sebab pikirannya kacau. Akan tetapi, ia tak peduli. Baginya saat ini adalah ia harus menemukan istrinya itu. Safitri sedih melihat wajah suaminya yang seperti itu. Dirinya masih ada, tapi respon Janu seolah ia baru saja ditinggal mati istri tercintanya. "Mas, belum ketemu ya?" ucap Fitri menyambut kedatangan suaminya. Ia duduk di sisi Janu di sofa ruang tamu. Segelas teh hangat diletakkan di atas meja. Jika biasanya Janu akan bersemangat menerima uluran teh hangat dari sang istri, maka kali ini berbeda. Janu hanya meliriknya sekilas, lalu wajahnya memejam. Sebenarnya tanpa bertanya Fitri tahu jawabannya. Tapi untuk menghargai suaminya, ia mencoba basa basi. "Belum, Dik. Entah kemana dia pergi." Janu meraup wajahnya yang kusut. "Sabar, Mas. Kita cari pelan-pelan." Fitri masih berusaha bersabar. "Mas mau mandi? Biar aku siapkan air hangat.""Ngga usah. Mas har
Last Updated : 2025-11-01 Read more