Semua Bab Kulepaskan Suami Berengsekku: Bab 51 - Bab 60

Tatapan tajam Ryan menoleh ke arah Susan, matanya yang hitam pekat itu membawa tekanan berat saat menatapnya.Yunda tiba-tiba terisak sambil menggeleng, tangannya meraih lengan Ryan sambil menggeleng pelan."Ryan, jangan salahkan dia. Aku nggak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Aku akan menyelesaikannya sendiri," ucap Yunda.Yunda tiba-tiba menatap Ryan dengan mata sembab. Tatapannya yang penuh keteguhan sekaligus rapuh, sama seperti pemeran wanita di sinetron yang tegar dan sangat dikasihani."Bu Susan, aku nggak tahu apa tujuanmu melakukan ini. Tapi kali ini aku nggak akan lagi membiarkanmu semena-mena. Aku akan mempertahankan hakku," ucap Yunda.Tiba-tiba muncul perasaan aneh di hati Susan saat dia menatap Yunda. Perasaan itu tidak kunjung hilang bahkan setelah Yunda pergi meninggalkan ruangan sambil bersama Ryan.Susan mengepalkan tangannya, menekan rasa aneh di hatinya, lalu berbalik menghadap kepala sekolah."Kalau nggak ada yang lain, aku pamit dulu," ujar Susan.Kepala

Di kehidupan ini, Yunda makin menjadi-jadi.Dia tahu Maria sudah meninggal, jadi dia langsung merampas identitas Maria tanpa rasa takut, lalu mengaku dirinya sebagai pencipta Kerinduan tanpa rasa malu.Mata Susan memerah. Sebelum dia tenang kembali, tiba-tiba sebuah nomor asing meneleponnya.Susan berusaha menenangkan diri, lalu mengangkat telepon.Terdengar suara seorang gadis di ujung telepon yang bertanya dengan ragu, "Halo, ini Susan?"Susan menjawab dengan suara sedikit serak, "Ya, ada apa?"Gadis itu bertanya lagi, "Kenapa suaramu begitu?"Susan batuk kecil, lalu menjawab, "Nggak apa. Katakan saja apa maumu."Gadis itu menurunkan suaranya, lalu bertanya, "Kamu masih ingat aku? Motor listrik ibuku pernah menabrak mobil Rolls-Royce milik Pak Ryan, kamu yang membujuknya agar nggak menuntut ibuku saat itu.""Aku ingat. Ada apa?" tanya Susan."Aku meneleponmu karena kamu sudah membantu kami saat itu. Cepat datanglah ke sekolah. Kepala sekolah mau memecat Bu Tia, karena dia yang mengam

Saat Susan dan Tata diusir dari kontrakan oleh pemilik rumah, Ryan muncul.Dia menawarkan Susan pekerjaan sebagai petugas kebersihan di gedung Satria Sutedja. Selain itu, Susan tidak punya jalan lain.Gedung itu memiliki tiga puluh tiga lantai, dengan puluhan pekerja kebersihan. Namun, atas perintah Ryan, semua pekerjaan pekerja kebersihan lain dilakukan oleh Susan sendiri.Hari demi hari, Susan harus membersihkan tiga puluh tiga lantai penuh. Punggung dan pinggangnya terasa sangat pegal, tangan dan kakinya gemetar tanpa henti. Dia bahkan tidak punya waktu lagi untuk menemani Tata.Meskipun begitu, gajinya sebulan hanya empat juta. Tanpa asuransi, tanpa tunjangan, dan tanpa hari libur.Ryan ingin Susan tahu jika Susan tidak tahan, dia bisa saja berhenti bekerja. Namun, di kota ini, tidak ada satu pun tempat kerja yang akan menerimanya.Susan bertahan di Satria Sutedja selama setahun penuh. Hingga akhirnya, Yunda mengusirnya dengan dalih lantai tidak bersih.Tubuh Susan bahkan kembali

Ketika Susan hendak menjawab, suaranya tiba-tiba dipotong oleh seorang pria."Kak Yunda, aku sudah dengar semua soal kejadian kemarin. Aku benar-benar nggak menyangka ternyata kamu itu Maria. Netizen-netizen itu sangat keterlaluan, aku bahkan ikut marah membacanya," ucap pria itu dengan penuh sanjungan.Pria itu kemudian melirik ke arah Susan dengan tatapan penuh makna, lalu menyindirnya, "Buktinya, sekarang Pak Ryan sudah membelamu."Orang-orang yang bisa bergaul dengan tuan muda dan nona kaya seperti mereka, tidak ada satu pun yang polos. Semuanya lihai membaca angin dan pandai menjilat kekuasaan.Bukan hanya Susan dan seluruh Keluarga Sutedja, semua orang tahu Ryan sangat menyayangi Yunda.Mereka tahu betapa istimewanya Yunda di hati Ryan, jadi jika mereka tidak berhasil mendekati Ryan secara langsung, mereka akan mulai menjilat Yunda seperti sekarang.Menyenangkan Yunda berarti sama dengan menyenangkan Ryan.Begitu mendengar nama Maria, hati Susan langsung tegang. Kebencian mendidi

Ivan terkekeh saat mendengar teriakan Susan."Kakak paling suka wanita galak macam kamu. Setelah kamu merasa enak nanti, kamu nggak akan melawan lagi," ujar Ivan.Tenaga Ivan sangat besar, Susan sama sekali tidak bisa melepaskan diri. Tangan dan kakinya terkekang, tubuhnya seolah terhimpit ke dalam jurang keputusasaan.Susan mulai menangis, dia berkata, "Aku mohon, biar aku carikan wanita lain untukmu saja."Di tempat hiburan seperti Romantisa, ada banyak sekali wanita dengan segala macam tipe."Tapi aku hanya mau kamu," ujar Ivan.Ivan menekan tangan Susan, matanya penuh dengan intimidasi terhadap Susan dan nafsu membara yang Susan sangat familier.Di kehidupan sebelumnya, Ryan sering berkata bahwa dia membenci Susan, tetapi dia candu dengan tubuhnya.Ketika berada di ranjang, tatapan Ryan berbeda dengan Ivan yang cabul dan terang-terangan, tetapi Susan bisa merasakan gejolak yang dipendam Ryan.Susan mulai panik.Sementara itu, di dalam ruang VIP, Yunda mulai merasa gelisah.Orang la