Pagi itu ketika cahaya matahari merayap masuk lewat celah tirai, menyentuh kulit Keinarra yang hangat tertidur. Tubuh Reyhan masih terbaring di sebelahnya, wajah tampannya terlihat damai untuk pertama kalinya sejak mereka menikah.Keinarra membuka mata perlahan. Ia menoleh dan menatap suaminya lama. Lelaki itu tertidur menghadapnya, satu tangan terentang di atas selimut seperti mencari tubuh Keinarra dalam tidur.Pelan-pelan, Keinarra bangkit dan menyelimuti Reyhan lebih rapat. Ia mengenakan kemeja Reyhan yang semalam sempat tergeletak di lantai, lalu melangkah keluar kamar.Di dapur, Keinarra membuat dua cangkir kopi—satu hitam pahit, satu dengan gula aren dan susu oat seperti kesukaannya. Saat Reyhan bangun dan berjalan keluar kamar hanya mengenakan celana panjang tidur, ia mendapati Keinarra sedang menyusun dua potong roti panggang dan telur mata sapi.“Tumben kamu rajin pagi-pagi,” ucap Reyhan, suaranya berat karena baru bangun.Keinarra menoleh dan tersenyum. “Tumben kamu be
Last Updated : 2025-09-17 Read more