Reyhan tidak memiliki belas kasih, dia menyeret Keinarra ke kamar usai menghabiskan satu gelas air.“Bentar-bentar … pipis dulu terus gosok gigi dulu, Tuan enggak mau ‘kan ciuman sama aku yang abis makan malam nanti bau jigong lho.” Keinarra menghela tangan Reyhan kemudian berlari masuk ke dalam kamar mandi.Reyhan menggeram karena tidak berhasil menahan Keinarra, demi apa dia dibuat kesal oleh Keinarra tapi juga … ketagihan.Selang beberapa lama Keinarra keluar dari kamar mandi dengan wajah segar, piyama lusuh yang menggantung longgar di tubuhnya basah di bagian leher. Ia menatap Reyhan yang berdiri bersandar di ambang pintu kamar, lengan bersilang di dada, napasnya dalam, matanya menyala seperti bara yang tertahan dan topeng itu… ah sialan, topeng itu masih menutupi setengah wajahnya dari pertengahan hidung hingga ke alis.“Udah siap?” tanya Keinarra datar, tapi dengan nada sedikit menantang.Tanpa menjawab, Reyhan berjalan mendekat. Langkahnya berat dan tegas, seperti singa ya
Last Updated : 2025-08-27 Read more