“Sayang, perutku sakit,” keluh Salsa saat baru saja bangun istirahat siang hari.Indra yang berbaring di sebelahnya sangat panik mendengarnya. Dia langsung memegang tangan Salsa. “Apa sudah waktunya?”“Ya, mungkin sudah mau lahir,” jawab Salsa.“Kamu tunggu disini ya, aku akan siapkan mobil. Kita ke rumah sakit, dan aku akan telepon Bi Tri agar membantu,” ujar Indra.Salsa hanya mengangguk lemah, perutnya mulai terasa sakit yang semakin intens.“Ada apa, Nak?” tanya Seva melihat Indra yang keluar kamar dengan buru-buru.“Salsa mau melahirkan, Bu.”“Biar Ibu telepon Tri, kamu siapkan mobil dan keperluan lainnya.”“Terima kasih, Bu.”Seva dengan kursi rodanya menuju ke kamar Salsa dan Indra. Dia masuk dan melihat Sasla terbaring sambil memegang perutnya.“Nak, kamu kuat. Ibu doakan semuanya akan baik-baik saja ya, maaf ibu gak bisa ikut ke rumah sakit,” ujar seva mengelus punggung Salsa.Seketika, terbayang bagaimana dulu dia berjuang melahirkan Indra. Tidak ada rumah sakit ataupun dokt
Terakhir Diperbarui : 2025-11-15 Baca selengkapnya