“Sempet takut aku, apalagi waktu turbulensi, ya Tuhan!” Venya terlihat trauma.“Terus tadi kamu gimana?” tanya Yasmine makin penasaran.“Aku ditenangkan sama Kak Leo,” bisik Venya malu jika didengar oleh orang lain.“Aw! Aku denger.” Sesil mengejek mereka berdua.“Stt …!” Venya tersipu.“Terus-terus gimana lagi?” tanya Yasmine lagi.“Aku pegang erat tangannya,” lirih Venya cekikikan.“Astaga, peluk aturan,” usul Sesil tertawa senang.“Aneh ih, nanti aku dikira apa! No-no!” Venya jual mahal.“Dibilangin ngeyel dia,” ucap Sesil lalu pergi mendekati Dimas.Yasmine berjalan lebih dahulu lalu dihampiri oleh Reno. Pria itu penasaran apa yang dibicarakan mereka bertiga tadi.“Kalian seru banget, ngobrolin apa?” tanya Reno.“Tadi Venya takut gara-gara turbulensi, jadi Kak Leo nenangin gitu,” balas Yasmine acuh tak acuh ia mencoba menghubungi seseorang.“Oh. Temenmu bisa dihubungi?” tanya Reno lagi.“Sebentar lagi aku telepon.” Yasmine sibuk sendiri.“Halo, Zak! Kamu di mana?” Yasmine menghubu
Última atualização : 2025-11-19 Ler mais