“Kenapa sikap kamu aneh, Mas?” tanya Nadine dengan alis berkerut curiga. Tatapan matanya tajam, seolah ingin menembus lapisan kebohongan yang disembunyikan suaminya. “Apa ada sesuatu di dalam sana?” Rhevan menahan napas. Tenggorokannya terasa kering. Ia berusaha tersenyum, tapi garis bibirnya justru tampak kaku. “Mas?” panggil Nadine lagi, nada suaranya terdengar menuntut. “Kamu kenapa aneh banget?” “Aneh? Aku enggak aneh!” sahut Rhevan cepat, suaranya terdengar sedikit tinggi, tanda ia mulai panik. “Tadi aku masuk kamar gak boleh, sekarang ambil baju ganti juga gak boleh. Sikap kamu ini beda sekali dari yang biasanya,” ujar Nadine dengan nada menajam. Matanya menyipit, sorotnya dingin. “Jujur aja, Mas! Sebenarnya ada apa di dalam sana?” “Di lemari itu gak ada apapun, Nad,” jawab Rhevan datar, meski dadanya bergemuruh. “Oh, ya?” Nadine menaikkan sebelah alisnya. “Kalau gak percaya, kamu bisa cek sendiri.” “Oke,” balas Nadine mantap. “Aku akan cek.” Langkahnya terdengar pelan
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-11-08 อ่านเพิ่มเติม