"Ck." Sudah entah keberapa kali Dirga berdecak kesal. Tangannya mengetuk-ngetuk setir, matanya menatap lurus ke depan dengan rahang menegang. "Kenapa sih ini macet banget?! Ada apa di depan? Kecelakaan, ya?" gumamnya, nada suaranya terdengar nyolot. Nadine yang duduk di sebelahnya hanya bisa geleng-geleng kepala. “Sabar, Ga. Kamu kayak gak tahu Jakarta aja. Macet udah kayak napas kota ini.” Duda ganteng itu menghela napas panjang, mencoba meredam kekesalan. Tapi tetap saja, ekspresinya kaku dan kesal. "Kamu kalau marah-marah terus bisa cepet tua loh," kata Nadine lembut, tersenyum kecil mencoba mencairkan suasana. Dirga mendengus. “Emang aku kelihatan tua, ya?” “Lumayan,” balas Nadine santai. Pria itu menoleh cepat dengan alis terangkat. “Kamu niat ngehibur atau ngehina, Nad?” “Dua-duanya,” sahut Nadine sambil tertawa kecil. Akhirnya, perempuan itu menyentuh tombol radio. “Udahlah, daripada kamu ngeluh terus, kita denger lagu aja, ya?” Dirga hanya melirik singkat lalu meng
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-11-10 อ่านเพิ่มเติม