Evelyn merasakan darahnya berdesir dingin. Ini bukan lagi tentang ketegasan, melainkan tentang bertahan hidup. Samudra selalu selangkah lebih maju, dan kini ia tahu persis di mana Evelyn berada."Saya harus segera pergi, Tuan Louis." Ucap Evelyn, suaranya tajam. Ia dengan cepat memasukkan surat pernyataan bermaterai itu ke dalam ranselnya, bukti kebebasannya."Tunggu, Eve." Tuan Louis menahannya. Pria itu kini terlihat benar-benar cemas, bukan karena Evelyn, tapi karena dirinya sendiri. "Jika mereka menangkapmu di sini, mereka akan tahu kita bekerja sama. Itu akan menghancurkan segalanya. Aku... aku akan memancing perhatian mereka ke arah lain. Pergilah ke belakang kafe, ada pintu keluar darurat menuju ke jalan kecil. Aku akan menelepon anak buahku dan menyuruh mereka membuat kekacauan di jalan utama."Evelyn menatap Tuan Louis, sesaat merasa ragu. Pria ini memang oportunis, namun saat ini, kepentingannya sejalan dengan kepentingan Evelyn."Terima kasih, Tuan Louis," katanya singk
Terakhir Diperbarui : 2025-11-29 Baca selengkapnya