All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 781 - Chapter 790

Tanpa peduli ekspresi Ren Qi Ning di belakang mereka, dia menarik Ye Li naik ke atas untuk beristirahat. “Xiu Yao?”Di penginapan sore itu, Ye Li duduk di dekat jendela yang setengah terbuka sambil membaca sebuah buku perjalanan.Sinar matahari hangat menyinari tubuhnya, membuatnya merasa malas untuk bergerak.Saat seseorang memeluknya dari belakang, Ye Li meletakkan bukunya dan menoleh ke pria di belakangnya. “Hmm?”Mo Xiu Yao berdiri di belakang Ye Li, santai memandang orang-orang yang berlalu lalang di jalan di bawah.Ye Li berpikir sejenak, bertanya, “Ren Qi Ning itu sepertinya bukan orang biasa, ya.”Mo Xiu Yao menunduk dengan lembut merapikan rambutnya yang sedikit berantakan di telinga, berkata pelan,“Memang agak istimewa, tapi tidak perlu khawatir. Dunia persilatan selalu ada orang-orang dan kejadian aneh, Ah Li cukup anggap saja kita datang untu

Mo Xiu Yao tersenyum dingin dan berkata, “Kemakmuran yang berlebihan pasti akan merosot. Keluarga Nurong telah makmur selama beberapa ratus tahun, namun tidak seperti keluarga Xu yang pandai menyembunyikan diri dan sabar menunggu waktu, tentu saja harus membayar harga. Kepala keluarga Nurong generasi sebelumnya memiliki tiga putra dan empat putri. Satu putra dan satu putri meninggal dunia saat dewasa, dua putra yang tersisa, yang lebih berbakat bernama Mu Rong Jie, meninggal secara misterius pada usia dua puluh tiga tahun. Satu putra lainnya sejak kecil sering sakit dan meninggal sebelum usia tiga puluh, meninggalkan satu putra dan satu putri, sayangnya… putra itu adalah anak bodoh sejak lahir. Kepala keluarga Nurong khawatir saudara cabang akan merebut harta dan status cucunya, sehingga bertindak kejam hingga tidak menyisakan satu pun keturunan saudara cabang. Namun, siapa sangka anak bodoh itu meninggal tenggelam di kolam saat berusia sembilan tahun. Hany

Ren Qi Ning berkata: “Pada pertemuan seni bela diri terakhir, Pangeran Ding tidak bisa hadir karena cedera, dan karena ketidakhadiran Pangeran Ding, Kepala Paviliun Ling dari Paviliun Yan Wang juga tidak ikut serta. Pangeran Zhen Nan Xiling sangat sibuk... jadi pada pertemuan itu, hanya Mu Qing Cang yang dianggap ahli, namun tidak ada satu pun yang menantangnya bisa mengalahkan atau bahkan seri dengannya. Pertemuan Seni bela diri yang seharusnya berlangsung tiga hari itu justru selesai dalam setengah hari.”Ye Li secara halus melirik Mo Xiu Yao dan tersenyum, berkata: “Ada hal seperti itu?”Ren Qi Ning menghela napas, berkata: “Betul sekali. Jika dihitung dengan serius, peringkat para ahli di dunia seni bela diri sudah tidak berubah selama delapan belas tahun. Tentu saja banyak bakat muda yang tidak sabar ingin menguji kemampuan mereka.” “Apa hubungannya dengan Keluarga Nurong

Meskipun keluarga Xu dan kediaman Pangeran Ding tidak menyukai harta keluarga Nurong, tapi jika harta sebesar itu jatuh ke tangan yang tidak seharusnya, pasti akan menimbulkan masalah besar.Mo Xiu Yao mendengus dingin, di bibirnya tersungging senyum sinis, “Mengumpulkan para penguasa seluruh dunia untuk dipilih sesuka hati? Nurong Xiong terlalu memandang tinggi keluarga Nurong itu.”Xu Qing Chen tersenyum tipis, “Tapi memang banyak orang yang berbondong-bondong datang.”Menurut keluarga Xu, sikap sombong seperti itu sudah termasuk rendah, tentu saja mereka tidak akan menganggap mereka serius.Mo Xiu Yao mengangguk, menatap Xu Qing Chen dengan tulus berkata, “Seperti sebelumnya, urusan di sini tetap harus merepotkan Kakak.”Xu Qing Chen tanpa kata, dia akhirnya mengerti. Saat Mo Xiu Yao membutuhkan sesuatu darinya, dia adalah Kakak laki-laki; saat tidak ada urusan, dia adala

Tidak lama kemudian, terdengar suara percakapan yang jernih. Sekelompok orang berjalan turun dari gunung, Ye Li melihat ke sekeliling dan melihat sekitar sepuluh pria dan wanita yang kuat memegang pedang dan pisau.Di antara mereka, yang mereka lindungi adalah seorang gadis muda yang mengenakan pakaian sutra ungu muda, di sampingnya ada enam gadis berpakaian pelayan hijau dan dua wanita tua.Sekilas, Ye Li langsung mengenali bahwa pakaian ungu gadis itu adalah Sutra Shui Yun, salah satu dari tiga harta karun Nanzhao, sementara kain tipis yang menutupi pakaian itu adalah Sutra Fu Rong.Orang Nanzhao menganggap warna biru dan putih sebagai yang paling mulia, sehingga warna Sutra Shui Yun dari tiga harta karun Nanzhao cenderung sederhana dan tidak memproduksi warna ungu gelap.Oleh karena itu, Sutra Shui Yun ini tentu bukan persembahan dari Nanzhao, dan di dunia ini selain Nanzhao tidak ada yang bisa membuat sutra berkualitas tinggi seperti Sutra Shui Yun in