Irene nampak cantik, terlihat berbeda dari beberapa menit yang lalu, wanita itu mengenakan gaun yang membentuk tubuhnya hingga pinggang, dan mengambang sedikit hingga di atas lutut, berwarna merah muda, dengan bahu terbuka. Bima suka itu, Irene nampak cantik di depan matanya, tapi yang membuatnya merasa kesal sekaligus bertanya-tanya, adalah tatapan Sean yang terlihat gugup, ada kilat ketakutan di sana. "Jangan menatapnya begitu Pak tua!" tegur Bima. Sean baru sadar dari keterkejutannya barusan, ia memasang wajah "sok baik" di depan Irene. "Irene sayang, darimana saja kamu? Aku mencarimu, apa kamu tidak tahu kedua orangtuamu-" Sean melangkah hendak memeluk Irene, tapi Bima dengan cepat membawa wanita itu ke belakangnya. "Bima, ada apa? Dia Sean, sudah seperti saudara laki-lakiku," ujar Irene. Bima menyeringai, "kamu menganggapnya begitu, aku rasa dia tidak. Benar kan, Sean?" Sean nampak mengeratkan rahang dengan senyum canggung, "kamu salah paham," sahut Sean.
Last Updated : 2025-10-29 Read more