"Tunggu di sini sebentar," ujar Bima, setelah mengatakan itu ia mendongak ke sana kemari. Melompati bangunan dengan begitu mudah hingga akhirnya ia kembali. "Aku menemukan tempat untuk menawar racunmu." Bima kemudian menggendong Irene dengan begitu mudah, wanita itu kembali melingkarkan tangannya ke leher Bima. Sangat terasa pas ketika tubuh mereka bersentuhan, Irene merasa saat ini pipinya sedang merona karena wajahnya begitu dekat dengan wajah Bima. Bahkan napas hangat Bima yang terasa di pundaknya membuat tubuhnya memanas. 'Ahhhh... apa yang terjadi pada tubuhku?' batin Irene. Jika diperhatikan pemuda ini sangat tampan, garis rahangnya terukir sempurna, hidungnya pas, alisnya tebal, tatapan matanya teduh dan bisa memerangkapmu tanpa disadari. 'Astaga! Apa yang baru saja aku pikirkan, apa aku benar-benar terkena racun?' batin Irene. Tubuhnya mulai terasa panas, bukan panas seperti biasa, panas yang membuatnya ingin disentuh. Tapi ... Irene mencoba menahannya sekuat
Last Updated : 2025-10-14 Read more