Siang itu rumah terasa lebih tenang dari biasanya. Televisi menyala dengan volume sedang, menampilkan acara yang bahkan tak benar-benar ditonton oleh Ajeng. Ia duduk bersandar di sofa, satu kakinya dilipat, matanya sesekali melirik ke arah Luki yang mondar-mandir di kamar, sibuk bersiap. Tak lama kemudian, Luki keluar dengan kemeja rapi dan jam tangan yang baru saja ia kenakan. Gerakannya terlihat tergesa tapi masih terkontrol, seolah ia sendiri belum sepenuhnya yakin dengan kepergiannya. Ajeng menoleh, mematikan suara televisi lalu bertanya dengan nada datar, tapi penuh perhatian. “Kamu mau ke mana, Luk?” Luki berhenti sebentar, lalu berjalan mendekat sambil merapikan ujung bajunya. “Ke rumah Tante Sarah bentar, Mbak,” jawabnya ringan. “Katanya ada yang mau diomongin.” Ajeng mengernyit kecil. Ia menegakkan duduknya, menatap Luki lebih serius. “Ngomongin apa?” Luki mengangkat bahu pelan. “Gak tau. Katanya nanti aja ngomongnya di sana.” Ajeng terdiam sejenak, pikira
Last Updated : 2025-12-14 Read more