Alya menatap cermin besar di hadapannya dengan mata terbelalak. Tidak mungkin. Ini pasti mimpi buruk. Tangannya gemetar menyentuh rambutnya yang kini berwarna... entahlah, sulit dijelaskan. Campuran antara ungu kehitaman dengan semburat oranye yang sama sekali bukan yang dia inginkan."Bagaimana, Kak? Suka kan?" tanya Mila, penata rambut langganan Nadia dengan senyum bangga.Alya masih terpaku. Bibirnya terbuka tapi tak ada suara yang keluar. Di belakangnya, Luna, Nadia, Indah, dan Wulan berdiri dengan ekspresi yang beragam dari kaget, ngeri, hingga menahan tawa."Ini... ini..." Alya akhirnya bisa bersuara meski tercekat."Cantik banget!" Nadia cepat-cepat menyela, melempar tatapan panik ke teman-temannya. "Ya kan, teman-teman?""Oh, tentu!" Indah mengangguk cepat, senyumnya dipaksakan. "Secara psikologis, warna rambut baru bisa meningkatkan kepercayaan diri hingga tujuh puluh persen!""Mila," Luna berbisik pada penata rambut itu, "bukannya
Huling Na-update : 2025-09-13 Magbasa pa