Faris mengusap wajahnya yang lelah. Sudah hampir 24 jam ia tidak tidur, terjaga di samping ranjang ayahnya. Untunglah dokter memberikan kabar baik pagi ini. Serangan jantung yang dialami ayahnya tergolong ringan, dan dengan perawatan yang tepat, beliau bisa pulang dalam dua atau tiga hari."Kamu butuh istirahat, Nak," Bu Farah menyentuh lembut bahu putranya. "Ibu bisa jaga Ayah. Kamu pulang saja dulu, mandi, ganti baju, makan yang benar."Faris menggeleng pelan. "Aku masih ingin di sini, Bu.""Keras kepala seperti biasa," Bu Farah tersenyum kecil. "Sama seperti ayahmu."Mereka berdua menatap Pak Ahmad yang tertidur pulas berkat obat penenang. Alat monitor di sampingnya menunjukkan detak jantung yang stabil. Syukurlah."Jadi," Bu Farah memulai dengan nada yang terlalu ringan, "Alya ya?"Faris menghela napas. Sudah menduga pertanyaan ini akan datang. "Iya, Bu. Alya.""Ibu senang dia kembali dalam hidupmu.""Benarkah?" Faris menat
Last Updated : 2025-11-05 Read more