All Chapters of Balas Dendam Tuan Muda Sampah: Menjadi Dokter Ilahi: Chapter 501 - Chapter 510

"Ini, ini, ini..." Lana Gun begitu ketakutan hingga wajah cantiknya memucat seperti kain kafan, tubuh halusnya gemetar tidak terkendali, dan dia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Mulutnya terbuka tapi tidak ada kata yang keluar. Matanya yang indah kini dipenuhi teror murni. 'Ini adalah Jimat Boneka yang dimurnikan secara pribadi oleh Ki Joko Pinter, kultivator sihir jahat nomor satu di Eurasia Tenggara. Bahkan seorang ahli bela diri veteran Ranah Divine pun harus berjuang keras untuk melawannya!' 'Tapi... tapi mereka hancur hanya dengan satu serangan dari Ryan Wayne? Betapa mengerikan dan kuatnya orang ini!' "Dia bahkan bisa mengendalikan petir dengan mudah. Tampaknya orang ini bukan hanya ahli bela diri, tapi juga kultivator ulung tingkat tinggi!" Jaka menggigil, pengalamannya yang luas membuatnya segera menilai situasi. Tanpa berpikir panjang lagi, Ki Joko Pinter dengan ringan menyentuh tanah dengan ujung jari kakinya, dan tanpa menoleh sedikitpun, sosoknya melesat menuruni g

"Ryan Wayne, kamu..." Lana Gun langsung diliputi rasa malu yang mendalam dan mukanya memerah padam. Tapi setelah dipikir-pikir, memang benar. Dengan kekuatan Ryan Wayne yang setara atau bahkan mungkin melampaui Byford Weston, Lana Gun memang tidak layak untuknya. Di dalam Mercedes-Benz C-Class, Eleanor Bennett memperhatikan wajah Marie Shine yang tiba-tiba memerah dan keringatnya mengucur deras. Dia bertanya dengan khawatir, "Marie, kamu baik-baik saja? Kamu terlihat pucat..." "Tidak apa-apa, tidak apa-apa..." Marie Shine tersenyum canggung, dan tak dapat menahan diri untuk mengingat kata-kata Ryan Wayne di Kota Fairmont dulu. Hatinya dipenuhi rasa asam dan pahit yang bercampur aduk. 'Ternyata perbedaan antara kami sudah sejauh ini...' Ryan Wayne merenung sejenak sambil menatap Lana Gun yang masih berlutut gemetar. Tatapannya dingin namun ada kilatan perhitungan di matanya. Lalu dia tiba-tiba berkata dengan nada yang membuat bulu kuduk merinding, "Kau telah berulang kali memp

"Jessy Tire, tolong menjauhlah dariku! Aku tidak punya perasaan padamu sama sekali. Kita hanya teman masa kecil, tidak lebih!" "Ryan Wayne, bagaimana bisa kamu menolak perasaan terdalam seorang gadis dengan begitu kejam!" Jessy menghentakkan kakinya dengan genit, masih mencengkeram lengan Ryan dengan erat. "Kalau kamu menolakku, aku akan mati! Aku akan melompat dari tebing ini sekarang juga!" Dia bahkan berjalan mendekati tepi tebing dengan dramatis. "Bisakah kamu berhenti menggangguku?" Ryan Wayne merasa benar-benar tidak berdaya dan kesal. 'Wanita ini terlalu cerewet dan dramatis. Kalau kubiarkan, bagaimana jika nanti cerita konyol tentang aku dan dia bisa tersebar ke mana-mana? Lebih baik aku hapus saja ingatannya tentang kejadian malam ini.' Tanpa ragu, dia mengangkat tangan dan menggunakan teknik spiritual untuk menghapus memori Jessy Tire tentang semua kejadian supernatural yang baru saja terjadi. Wajah Jessy membeku sesaat, matanya berkaca-kaca dan kosong untuk beberapa

Pada saat itu, berbagai gambaran yang tak terhitung jumlahnya melintas dalam pikiran Ryan Wayne seperti film yang diputar cepat. Dia teringat masa kecilnya—ketika ayahnya yang ceroboh hampir menyebabkan kebakaran di dapur karena memasak sambil membaca koran. Bruno Edmund Wayne membesarkannya sendirian setelah ibunya sibuk dengan pekerjaan, dan pria itu melakukan segala hal dengan penuh kesabaran meski sering kali kikuk. Lalu kenangan masa remajanya muncul—saat dia suka berkelahi dan membuat onar di sekolah hampir setiap minggu. Ayahnya selalu mendesah pasrah setiap kali dipanggil kepala sekolah, mengangkat tangannya tinggi-tinggi seolah akan menampar, tapi selalu menurunkannya pelan-pelan dengan wajah penuh kekecewaan namun tetap penuh kasih sayang. Yang paling membekas adalah saat Ryan memukul tuan muda dari keluarga kaya Florence hingga masuk rumah sakit. Bruno Edmund Wayne—seorang pejabat pemerintah yang biasanya keras dan berwibawa—harus menelan harga dirinya dan dengan re

Dalam perjalanan menuju lokasi, Ryan Wayne menggabungkan ingatan dari kehidupan masa lalunya dengan cerita yang diceritakan Wellman Saul, dan secara bertahap dia mengerti gambaran lengkap situasi yang terjadi. Pusat Perkebunan Modern adalah proyek ambisius yang digagas bersama oleh pemerintah daerah dan lembaga penelitian pertanian provinsi. Pemerintah daerah—melalui biro keuangan dan komisi pengawasan aset negara—menginvestasikan seratus miliar DGP untuk mendirikan perusahaan pertanian modern. Lembaga penelitian menyediakan bibit unggul dan teknologi canggih, sementara petani lokal menyediakan lahan dan tenaga kerja. Fokus utamanya adalah budidaya bunga langka, pohon berharga, serta bonsai berkualitas tinggi untuk pasar ekspor. Meskipun pusat kebun itu hanya mencakup lahan beberapa ribu hektar, kini tempat itu telah menjadi industri andalan daerah dan salah satu pencapaian paling membanggakan dari komite partai dan pemerintah daerah dalam lima tahun terakhir. Namun belakangan