Lilian tersenyum, “Baiklah, aku akan pergi sendiri,” kata Lilian, wajahnya sudah memerah seperti udang rebus.“Ada apa? Kalian main rahasia-rahasian ya?” Hana sudah keluar dan berganti baju. Math meminta dia mengganti baju. Daripada terus berdebat, Hana menurut.“Ah, itu, aku dan Lilian, hari sabtu besok, mau …,” Reno malu-malu mengutarakan.Hana tersenyum, sebab dia tahu, Reno dan Lilian memang pernah saling suka.“Eum, baiklah, tapi, pulangnya jangan lupa bawakan sesuatu untukku,” ledek Hana, Math yang mendengar sedikit tenang, karena dia tahu laki-laki itu tidak mengincar Hana.“Kok dia belum pulang?” decak Lilian, Hana melirik, “iya, ini mau pulang, iya kan?!” Hana mendorongnya, agar Math tidak mencari alasan lagi.“Besok pagi aku kembali, aku ingin mengajakmu keluar!” kata Math, dia terus berada dekat dengan ucapannya. “Eum, sudahlah pulang sana!” agar cepat selesai, Hana mengiyakan dulu. Besok dia juga harus segera mengurus soal perceraiannya, dia tidak ingin ditunda dengan kep
Terakhir Diperbarui : 2025-09-22 Baca selengkapnya