“Layani saya!”Kalimat itu bagai petir yang menyambar tepat di siang bolong. Nafas Alika langsung memburu, dadanya naik-turun tak terkendali. Detak jantungnya berdegup tak beraturan, begitu keras hingga seolah-olah menggema di seluruh tubuhnya. Ia masih terduduk kaku di tepian kasur, enggan bergeser walau hanya sejengkal.Sementara itu, Adam tampak santai, bersandar di sofa empuk dengan sikap penuh kuasa. Matanya tajam mengawasi setiap gerak-gerik Alika, bibirnya melengkung tipis menebar senyum penuh arti.“Ayo… sini,” ucapnya tenang namun menekan, sambil menepuk pahanya sendiri. Sebuah isyarat yang jelas dan tak memberi ruang bagi penolakan.“Ini gila,” batin Alika, dadanya makin sesak. Dari sekian banyak klien yang pernah ia layani, kenapa harus bertemu dengan Adam, pria yang kini menjadi sosok mengerikan dalam hidupnya?Namun ia tahu, menolak hanya akan memperburuk keadaan. Mau tak mau, ia harus segera menghampiri Adam. Setiap langkah yang ia ayunkan terasa berat, seolah rantai bes
Last Updated : 2025-09-15 Read more