"Kau sangat panas, Sayang," bisik Ryan, mencium setiap inci wajah Ratih. "Kau yang membuatku panas, Ryan. Aku sudah tidak tahan," jawab Ratih, ia memeluk leher Ryan erat-erat. Bibir dan lidah mereka saling beradu, mencari dan menjelajahi. Mereka berbagi nafas yang memburu, bercampur dengan suara lenguhan dan desahan yang kini terdengar lebih jelas di dalam kamar hotel yang tenang itu. Ryan mulai menggerakkan tubuhnya, menggesekkan bagian intimnya ke selangkangan Ratih, memberikan sentuhan yang menggoda. Ia ingin memastikan Ratih sudah siap sepenuhnya. "Aku menyukaimu, Ratih. Aku akan membuatmu bahagia," janji Ryan, meskipun ia tahu janji itu penuh kebohongan. Namun, dalam momen ini, gairah dan hasrat adalah satu-satunya kebenaran. Ratih hanya bisa membalas dengan erangan dan pelukan yang lebih erat. Di atas sofa, di tengah kota Jakarta, petualangan terlarang Ryan dan Ratih telah
Last Updated : 2025-12-04 Read more