Home / Romansa / BIRAHI SANG DOSEN / Bab 73 Lamaran Bayu (1)

Share

Bab 73 Lamaran Bayu (1)

Author: Irbapiko
last update Last Updated: 2025-12-03 08:00:44

Mendengar permintaan mesum Rani yang begitu mendesak, Bayu tidak menahan diri lagi. Senyum kemenangan dan hasrat liar terukir di wajahnya.

"Kau memintanya, Sayang! Sekarang rasakan aku!" Bayu menggeram.

Dengan kekuatan penuh, Bayu langsung menggerakkan pantatnya. Penisnya yang keras dan tegang menghantam vagina Rani yang sudah basah dan siap. Ia meluncur masuk dengan hentakan yang beringas.

"Aaaaaahhh!!!" Rani menjerit, merasakan penis Bayu yang besar keluar masuk begitu keras, menghantam pangkal rahimnya. Sensasi itu begitu kuat, menenggelamkan semua rasa lelah.

Suara pertemuan dua tubuh bugil yang basah, ‘plok plok plok’, kembali menggema di kamar 507, beradu dengan suara kecupan bibir mereka yang berpagutan, serta desahan Rani yang kini lebih dalam dan menggairahkan.

"Bayu! Cepat! Genjot aku yang keras! Aku ingin kau robek aku!" Rani berteriak, kalimat joroknya jus

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • BIRAHI SANG DOSEN   Bab 81 Hasrat Menggelora yang Kembali (2)

    “Eshhh...arghhh...arghhh....masss...Ryanii...arhhhh!” serangan ganas Ryan mulai membuat Tania mendesah dan melenguh lagi, tubuh telanjang keduanya terus bergerak mencari sensasi nikmatnya di atas ranjang itu.“Berbalik sayangggg!” Ryan meminta Tania untuk tengkurap dan begitu Tania membalikkan badannya Ryani pun kembali menindih tubuh montok istrinya itu dengan menciumi leher bagian belakang serta bagian belakang telinga Tania.“Awww...geliii...masss...arghhh....eshhh....! Hihihi” ucap Tania beregerak kegelian tapi sambil tertawa kecil mengikuti percumbuan suaminya itu.Tubuh bugil Ryan masih terus menindih dengan bagian rudalnya menempel di sela-sela pantat semok sang istri. Tania bisa merasakan ada batang tegang dan hangat milik Ryan menghimpit ditengah kedua belahan pantatnya. Rasanya ia tak sabar untuk dimasuki kembali oleh rudal Ryan itu.Setelah puas menciumi leher belakang Tania, Ryan pun bergerak ke bawah dengan

  • BIRAHI SANG DOSEN   Bab 81 Hasrat Menggelora yang Kembali (1)

    Setelah hari yang penuh makna berkunjung ke rumah Maya dan melihat bayinya Maya yaitu Raffi, Ryan dan Tania akhirnya pulang ke rumah mereka sendiri. Tania merasa hangat melihat Ryan memegang tangannya saat mereka berjalan menuju rumah. Mereka berbicara tentang berbagai hal, termasuk kesan mereka saat bertemu dengan Maya dan bayi Raffi.Ketika mereka tiba di rumah, suasana tenang dan nyaman seolah menyambut kedatangan mereka. Bayi Ara Sukma sudah tertidur pulas di kamarnya, sehingga Ryan dan Tania pun memiliki waktu untuk diri mereka sendiri. Tania merasa senang dengan momen seperti ini, di mana mereka bisa melupakan sejenak segala kegiatan dan rutinitas harian.Saat mereka berdua duduk di sofa, Ryan tiba-tiba menatap Tania dengan tatapan penuh kehangatan. "Tania, apa kamu ingin menghabiskan malam ini bersamaku dengan cara yang istimewa?" tanya Ryan dengan senyuman lembut.Tania tersenyum dan merasa jantungnya berdetak le

  • BIRAHI SANG DOSEN   Bab 80 Kabar Maya dan Setyo

    Hari itu, kabar bahagia melintas di tengah kehidupan Tania dan Ryan. Mereka menerima undangan pernikahan dari Maya, teman lama Ryan yang pernah menjadi bagian dari kisah hidup mereka. Maya akan menikah dengan Setyo, pria yang kini telah menjadi pendampingnya.Tania dan Ryan duduk di ruang tamu, membuka undangan pernikahan tersebut. Wajah mereka berdua memancarkan rasa bahagia dan haru atas kebahagiaan Maya. "Siapa sangka, Maya akan menemukan kebahagiaannya sendiri," ucap Tania dengan senyum tulus.Ryan mengangguk setuju. "Ya, ini sungguh berita yang menggembirakan. Setyo adalah pria yang baik, dan Maya pasti akan bahagia bersamanya."Mereka merenung sejenak, mengenang masa-masa dulu ketika Maya adalah bagian dari perjalanan hidup mereka. Kini, segala sesuatu telah berubah, dan mereka merasa senang melihat Maya menemukan kebahagiaan yang baru."Apakah kita akan datang?" tanya Ryan, melihat ke arah Tan

  • BIRAHI SANG DOSEN   Bab 79 Ara Sukma Hadir ke Dunia

    Suatu hari Tania merasa sedikit pusing saat dia bangun pagi. Beberapa hari terakhir, dia merasa ada yang berbeda dengan tubuhnya. Mual dan muntah terjadi pada pagi hari, dan beberapa makanan yang biasanya dia nikmati, kini terasa tidak enak di lidahnya.Ryan, yang selalu peka terhadap perubahan di tubuh Tania, melihat keanehan ini. Setelah sarapan, Ryan meraih tangan Tania dengan lembut. "Tania, apa yang terjadi? Kau tidak kelihatan baik".Tania tersenyum lemah. "Aku merasa mual dan pusing beberapa hari ini, Ryan. Aku tidak tahu apa yang terjadi".Wajah Ryan langsung bersinar. "Kau tahu apa yang bisa ini tandakan, kan?".Tania terkejut. "Maksudmu?".Ryan tersenyum lebar. "Mungkin kau sedang hamil, Tania".Tania terdiam sejenak, matanya berkaca-kaca. Dia tak menyangka bahwa ini bisa menjadi kenyataan. "Kau yakin?".Ryan mengangguk dengan p

  • BIRAHI SANG DOSEN   Bab 78 Gairah Menuju Kehamilan (2)

    "Kita tidak punya waktu untuk pindah ke kasur," Ryan menggeram, ia mengangkat tubuh Tania sedikit, meminta Tania melingkarkan kakinya di pinggangnya.Tania mengangkangkan pahanya, melingkarkan kakinya di pinggang Ryan. Ryan memegang pinggul Tania erat-erat. Dengan satu dorongan kuat, penisnya menghujam masuk ke dalam vagina Tania."Aaaaaahhh!" Mereka berdua melenguh keras, menikmati sensasi penetrasi dalam posisi berdiri."Aku mencintaimu, Sayang! Sentuhan di pagi hari ini gila!" bisik Ryan, mencium bibir Tania berulang kali sambil menggenjot pinggulnya."Aku suka kegilaanmu, Ryan! Keras lagi! Lebih cepat!" pinta Tania, ia mencengkeram bahu Ryan erat-erat.Suara ‘plok plok plok’ tubuh mereka yang beradu terdengar jelas, bercampur dengan suara cipratan air shower. Sesi ‘standing sex’ pertama mereka begitu intim dan mendesak.Setelah beb

  • BIRAHI SANG DOSEN   Bab 78 Gairah Menuju Kehamilan (1)

    Ryan memulai cumbuannya dengan ganas. Ia menjilati leher Tania, menghantarkan sengatan listrik ke sekujur tubuh istrinya. Tangan Ryan menjelajahi setiap lekuk tubuh Tania, meremas buah dada dan pantatnya."Aku merindukan sentuhanmu yang seperti ini, Ryan," desah Tania. "Sentuhanmu yang liar ini..."Ryan tidak membuang waktu lama. Ia memposisikan dirinya di antara kedua kaki Tania. Dengan satu dorongan kuat dan pasti, penisnya menghujam masuk ke dalam vagina Tania."Aaaaaahhh!!!" Tania menjerit, merasakan kekerasan dan kepenuhan penis Ryan di dalam dirinya."Uunghh! Kau ketat sekali, Sayang!" Ryan melenguh, memejamkan mata sejenak, menikmati jepitan hangat itu.Sejak saat itu, irama penetrasi Bayu menjadi musik di kamar mereka. Suara plok plok plok tubuh yang beradu, desahan Tania yang keras, dan lenguhan Ryan yang mendominasi."Ryan! Aku suka sekali di posisi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status