Nina duduk di ujung sofa dengan senyum manis di wajahnya. Rambut panjang dan hitamnya tergerai rapi, menyentuh bahu. Dia tampak cantik dengan gaun biru muda yang memperlihatkan kecantikan alaminya. Di sebelahnya, Dimas, tunangannya, duduk dengan santai, matanya penuh gairah saat menatap Nina. "Kamu tahu, sayang," ucap Dimas sambil menyilangkan kakinya, "aku benar-benar tak sabar untuk menjadi suamimu. Dua bulan lagi, dan kita akan bersatu selamanya." Nina tersenyum malu. "Iya, Dimas. Aku juga tak sabar," jawabnya pelan. Dimas mendekatkan tubuhnya pada Nina, menggenggam tangannya dengan lembut. "Tapi bagaimana kalau kita sedikit bersenang-senang sebelum pernikahan? Aku tak sabar untuk merasakanmu, sayang." Nina tergelak kecil. "Dimas, kita harus menahan diri. Kita masih belum menikah, dan aku tidak ingin ada masalah." Dimas memandang Nina dengan tatapan penuh hasrat. "Tapi, sayang
Last Updated : 2025-12-05 Read more