Beranda / Romansa / JEJAK HASRAT / Bab 2 Tunangan yang Gak Sabaran

Share

Bab 2 Tunangan yang Gak Sabaran

Penulis: Irbapiko
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-05 08:05:03

Sesampainya di kamar Dimas, Nina langsung menyiapkan makanan untuk sang calon suami, sementara Dimas disuruh untuk mandi terlebih dahulu oleh Nina dengan tujuan agar saat mereka bercinta nanti tubuh mereka menjadi lebih segar.

Nina berbisik ke telinga Dimas dengan lembut, "Sebaiknya kamu mandi terlebih dahulu, sayang. Biar lebih segar nanti saat kita..."

Dimas tersenyum nakal. "Baik sayang, baik. Aku akan segera mandi."

Nina menatap Dimas sejenak sebelum tersenyum dan mengantarnya ke kamar mandi. "Ayo, sayang. Aku akan menunggu di sini."

Dimas mengangguk dan masuk ke kamar mandi. Setelah beberapa saat, Dimas keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar.

Seusai mandi Dimas pun segera menyantap makanan yang telah disiapkan oleh Nina, sementara Nina gantian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah cukup berkeringat saat beberapa jam tadi perjalanan menuju ke hotel

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • JEJAK HASRAT   Bab 3 Coblosan Nikmat Sang Caleg

    Suasana malam yang tenang di depan rumah Arya tiba-tiba terganggu oleh kedatangan dua wanita yang sama-sama memiliki perasaan terhadap pria itu. Sinta dan Bebi, tanpa sengaja, berdiri berdampingan di depan pintu rumah Arya, terkejut saat menyadari kehadiran satu sama lain.Langit malam yang cerah memancarkan cahaya redup, menciptakan siluet mereka yang tegang di bawah cahaya rembulan. Ketegangan terasa di udara, seolah-olah berderu di antara mereka dengan kekuatan yang tak terbantahkan.Sinta, dengan wajah tegang, menatap tajam ke arah Bebi. "Apa yang kamu lakukan di sini, Bebi?" tanyanya dengan suara tajam yang memotong udara malam.Bebi, terkejut namun tak kalah tegar, menatap kembali Sinta. "Apa yang kamu tanyakan, Sinta? Sama seperti kamu, aku diundang oleh Arya," jawabnya dengan suara yang tetap mantap.Arya, yang mendengar kebisingan di luar, keluar dari rumah dengan wajah yang penuh kecemasan.

  • JEJAK HASRAT   Bab 2 Coblosan Nikmat Sang Caleg

    Arya melangkah dengan langkah percaya diri ke dalam restoran mewah di pusat kota. Di dalam, lampu-lampu redup menciptakan suasana yang romantis, sementara aroma makanan yang menggugah selera memenuhi udara. Dia telah diundang oleh Bebi, seorang wanita cantik dan sukses yang telah lama menyimpan perasaan terhadapnya.Saat Arya memasuki restoran, dia segera melihat Bebi duduk di meja yang paling terang, senyum manisnya memancarkan kegembiraan. Arya menyambut senyumnya dengan senyuman hangat."Bebi," sapa Arya sambil mencium pipi wanita itu. "Kamu terlihat cantik seperti biasa."Bebi tersenyum malu-malu, merasa tersanjung oleh pujian Arya. "Terima kasih, Arya. Kamu juga terlihat tampan seperti biasa."Mereka duduk di meja yang telah disiapkan, dan mulai menikmati hidangan yang telah dipesan Bebi. Obrolan mereka mengalir dengan lancar, dipenuhi tawa dan canda yang membuat suasana semakin menyenangkan.

  • JEJAK HASRAT   Bab 1 Coblosan Nikmat Sang Caleg

    Arya berdiri tegak di panggung, sorot mata penuh semangat dan senyumnya memancarkan keyakinan yang menggerakkan massa yang hadir. Sebagai seorang calon legislatif di kota besar ini, dia telah menghabiskan berbulan-bulan untuk mempersiapkan kampanyenya. Di usianya yang ke-45, Arya adalah contoh sempurna dari seorang politisi yang karismatik; tajir, ganteng, dan mampu memukau siapapun yang bertemu dengannya."Pemilihan kali ini bukan hanya tentang kita sebagai individu, tetapi tentang masa depan kota kita yang kita cintai bersama!" serunya, disambut sorak-sorai riuh dari para pendukungnya yang memenuhi lapangan terbuka.Sinta, seorang wanita cantik dan seksi berusia 35 tahun, tersenyum bangga dari barisan depan. Dia telah menjadi sahabat dekat Arya sejak awal kampanye, setia mendampinginya dalam setiap langkahnya. Ketika Arya berbicara, matanya terpaku pada sosok pria di atas panggung, memandanginya dengan kekaguman yang sulit disembunyikan.Di barisan belakang, Bebi, seorang janda kaya

  • JEJAK HASRAT   Bab 4 ART yang Agresif di Ranjang

    Brigitta terbangun dari tidurnya dengan mata yang masih terpejam, mencari-cari sosok Mirna yang biasanya sudah menunggunya di dapur dengan segelas air susu hangat. Namun, kali ini dia merasa lapar dan ingin minum air susu lebih awal.Dengan langkah kecil yang menggerutu, Brigitta berjalan menuju kamar Mirna. Dia bisa merasakan aroma makanan yang lezat dari dapur, tetapi sebelum dia mencapai tujuannya, dia mendengar suara aneh dari dalam kamar Mirna.Tanpa pikir panjang, Brigitta membuka pintu kamar tanpa mengetuk terlebih dahulu, dan apa yang dia lihat membuatnya terkesiap.Di dalam kamar, Benson dan Mirna terlihat sedang berdekatan, dengan Benson duduk di atas tempat tidur sementara Mirna berbaring di bawahnya. Mereka berdua terlihat terkejut oleh kedatangan tiba-tiba Brigitta, dan ekspresi wajah mereka berusaha menyembunyikan ketidaknyamanan."Brigitta, sayang, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Benson dengan suara serak, mencoba menjelaskan situasi yang tidak biasa ini.Brigitta

  • JEJAK HASRAT   Bab 3 ART yang Agresif di Ranjang

    Di dalam kamar yang sunyi, suasana berubah menjadi terik. Benson melihat Mirna dengan mata yang dipenuhi keinginan liar. Tanpa ragu, ia melangkah maju dan meraih tubuh montok Mirna dengan penuh nafsu. Handuk yang membelit tubuh Mirna dilepaskannya dengan kasar, membuat Mirna berdiri di hadapannya tanpa sehelai pakaian pun.Mirna menjerit kaget dan berusaha menutupi tubuhnya yang terbuka. "Pak Benson, tolong berhenti!" desaknya dengan suara gemetar, namun keberanian itu terkikis oleh pandangan ganas Benson.Benson hanya tersenyum dengan tangan yang masih meraih pinggang Mirna. "Jangan berpura-pura, Mirna. Aku tahu kau juga menginginkannya."Dengan cemas, Mirna mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Benson, namun usahanya sia-sia. Kekuatan Benson begitu besar, dan Mirna merasa seperti terjebak dalam belaian yang semakin menyiksa."Sudahlah, Mirna. Kita berdua sama-sama menginginkan ini," bisik Benson

  • JEJAK HASRAT   Bab 2 ART yang Agresif di Ranjang

    Suatu hari, Mirna menatap tangga yang mengarah ke lantai atas dengan ragu. Setumpuk sapu dan ember di tangannya menjadi beban yang semakin berat. Namun, pekerjaan harus tetap dilakukan. Dengan langkah berat, ia mulai mendaki tangga tersebut, menyusuri setiap anak tangga dengan hati-hati.Saat hampir sampai di lantai atas, Mirna terdiam mendengar suara yang tidak biasa. Desahan lembut dan erangan halus terdengar samar-samar, membuat hatinya berdegup lebih cepat. Ia berhenti sejenak, mencoba memastikan apa yang ia dengar benar-benar terjadi.Dengan hati-hati, Mirna mendekati pintu kamar yang terbuka sedikit. Ia tidak berniat untuk mengintip, tapi suara itu membuatnya tidak bisa mengabaikannya. Ia merasa seperti ditarik oleh magnet yang kuat untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di balik pintu itu.Namun, sesaat sebelum ia melangkah lebih jauh, rasa malu dan privasi menghentikannya. Ini bukan urusannya. Ia harus menghor

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status