"Pak Bagas, kamu pasti nggak berpikir kalau cuma karena kita akan segera menikah, Lintama akan jadi perusahaan milikmu seorang saja, bukan?"Begitu kata-kata tersebut terucap, suasana di kantor seakan membeku. Semua orang menundukkan kepala dan pura-pura sibuk membolak-balik berkas, tidak berani menatap salah satu dari mereka berdua.Bagas menatap Lintang dengan wajah dingin. Sementara itu, Lintang hanya tersenyum pada Bagas tanpa merasa terganggu sedikit pun. Kemudian, Lintang berkata dengan tenang."Hari ini aku datang untuk membahas masalah Sinar Makmur. Saat ini proyek sudah berjalan setengah jalan. Kalau kita tiba-tiba menarik investasi, hal itu akan berdampak pada Sinar Makmur maupun Lintama. Aku nggak ingin ada yang karena perasaan pribadi, jadi mengabaikan kepentingan perusahaan, hingga membuat perusahaan merugi puluhan miliar."Lintang menatap para manajer itu satu per satu, sambil berkata dengan tenang."Semua orang seharusnya memikirkan kepentingan perusahaan."Semua orang m
Baca selengkapnya