Bagas menarik napas dalam-dalam, menahan emosinya, lalu berbicara dengan suara yang lembut."Lintang, jangan marah. Buka pintunya."Lintang tidak menggubrisnya.Bagas terus membujuk dengan suara lembut.Namun, orang yang di dalam tetap tidak mengeluarkan suara sedikit pun.Beberapa menit kemudian, kesabaran Bagas akhirnya habis."Kamu nggak takut aku membangunkan Nenek?"Kali ini, orang di dalam akhirnya merespons."Ya sudah, ribut saja sana."Lintang benar-benar berharap Bagas akan membangunkan neneknya.Bagas merasa sangat kesal, tetapi dia juga tidak berani ribut-ribut dengan suara keras.Meskipun neneknya Lintang terlihat menyukainya, tetapi sebenarnya dia sama sekali tidak berpihak pada Bagas. Sekalipun Nenek sampai terbangun karena keributan ini, dia hanya akan menyalahkan Bagas karena sudah membuat cucu kesayangannya marah.Beberapa tahun yang lalu, Bagas dan Lintang pernah bertengkar karena masalah perkembangan perusahaan serta beberapa hal yang berkaitan dengan ibunya Bagas. P
อ่านเพิ่มเติม