Pagi hari, UME menggelar konferensi peluncuran produknya.Saat Scarlett tiba di lokasi, aula hotel bintang lima itu sudah dipenuhi orang. Ruangan itu sangat ramai, semua sedang membicarakan peluncuran UME. Deretan jurnalis membawa kamera besar, menyiapkan alat dan menyesuaikan pencahayaan.Melihat begitu banyak orang, Scarlett tak bisa menahan rasa gugup. Dia bersembunyi di ruang istirahat, napasnya terasa cepat, dan kepalanya mulai berdenyut.Terakhir kali dia menjadi pusat perhatian seperti ini adalah saat pemakaman ibunya. Kala itu, semua orang menatapnya sambil berbisik-bisik. Mereka berpura-pura menghiburnya, padahal diam-diam mencibir di belakang."Dia beruntung juga, ya. Cuma pakai nyawa ibunya, Keluarga Permana bisa bangkit lagi, bahkan bisa menjalin hubungan dengan Keluarga Laksmana. Seumur hidupnya nanti pasti aman."Waktu itu Scarlett masih muda, emosinya meledak-ledak. Dia melangkah ke arah wanita yang bicara dan memakinya, "Kalau begitu, keberuntungan ini aku kasih ke kamu
Read more