Lahat ng Kabanata ng Shadow Monarch: My SSS-Rank Clone Skill: Kabanata 21 - Kabanata 30

Lin Tian Yan memperhatikan ritual yang dilakukan para Shaman dengan cermat. Mereka sedang mempersembahkan sesuatu ke dalam api unggun besar, mengucapkan mantra-mantra dalam bahasa kuno yang membuat udara sekitar menjadi berat dan mencekam."Apa mereka sedang melakukan pengorbanan untuk dewa atau kekuatan yang mereka sembah?" pikir Lin Tian Yan dengan raut wajah yang sangat serius. Energi gelap terkumpul di sekitar altar, menciptakan atmosfer yang menyeramkan dan berbahaya."Luna, rekam semua ini," perintahnya dalam hati. "Analisis pola energi dan ritual mereka."[Memproses... Energi ritual menunjukkan kemiripan dengan sistem pemujaan kuno yang tercatat dalam database. Kemungkinan terkait dengan praktik penyembahan dimensi gelap dan Dewa Iblis.]Lin Tian Yan mengerutkan kening. "Dewa Iblis?"Dia terus mengamati, mengumpulkan sebanyak mungkin informasi. Setelah sekitar satu jam, ritual selesai dan para Goblin mulai

Lin Tian Yan terbangun dengan kepala yang masih pusing dan tubuh yang terasa berat. Sinar matahari pagi menyelinap melalui celah-celah gua, menerangi debu-debu yang beterbangan di udara. Dia mengerang pelan saat mencoba untuk duduk, setiap otot di tubuhnya terasa seperti tertarik dan sakit di sekujur tubuhnya."Sudah berapa lama aku pingsan?" gumamnya sambil meraba pelipisnya yang masih berdenyut-denyut.Dia segera memeriksa statusnya melalui antarmuka sistem. Untungnya, luka-lukanya sudah sembuh sebagian berkat Divine Art dan proses regenerasi alami tubuhnya. Namun, yang lebih mengganggunya adalah pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam pikirannya."Tunggu sebentar..." bisiknya, matanya tiba-tiba melebar. "Bagaimana mungkin suara ranting patah bisa terdengar di tengah keributan pertempuran seperti itu?"Dia mengingat kembali kejadian tersebut. Pertempuran antara Orc dan Goblin sedang berlangsung sengit—suara benturan senjata, t

Grikk sedang duduk beristirahat, menikmati sepotong daging binatang buas, ketika tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh. Udara terasa berat dan statis, seperti sebelum badai. Dia melihat ke sekeliling, tetapi Goblin lain tampaknya tidak merasakan apa-apa, terus melanjutkan aktivitas mereka dalam persiapan ritual besar."Hey, Grok," dia memanggil Goblin muda yang lewat dengan gerobak penuh persembahan. "Kau merasakan sesuatu yang aneh?"Grok menggeleng, wajahnya berkerut karena beban yang didorongnya. "Kau sudah terlalu tua, Grikk. Segera saja ritual dimulai, kau jadi khayalan!"Tapi sebelum Grikk bisa membalas, keheningan aneh menyelimuti pemukiman. Burung-burung berhenti berkicau, angin berhenti berhembus, bahkan suara daun bergesekan pun menghilang. Seluruh pemukiman Goblin terasa seperti terisolasi dari dunia luar.Shaman Agung Zog'thun tiba-tiba berhenti dalam ritual persiapannya, tongkat tulang berdarah di tangannya bergeta

Lin Tian Yan menarik napas dalam-dalam, menatap Ancient Fire Dragon yang sedang tertidur di dasar kawah. Pikirannya bekerja cepat, menganalisis setiap kemungkinan. Langsung menyerang jelas bukan pilihan—perbedaan level yang terlalu besar akan membuatnya hancur dalam sekejap."Skill Klon diaktifkan," bisiknya, memanggil keempat klon sejati dan tiga puluh klon biasa."Klon sejati, kalian akan memimpin tim untuk mempersiapkan formasi pengepungan. Gunakan pengetahuan formasi kuno yang kita pelajari," perintah Lin Tian Yan melalui kesadaran bersama. "Klon biasa, siapkan serangan jarak jauh dan pengalihan."Lin Tian Yan terus memantau dari atas kawah, memastikan setiap detail sudah sempurna. Dia tahu mereka hanya punya satu kesempatan—jika gagal, konsekuensinya akan fatal."Persiapan telah selesai," lapor Lin Wei.Lin Tian Yan mengangguk puas. "Bagus. Sekarang, tunggu sinyalku."Dia duduk bersila di tepi kawah, menutup mata dan berkonsentrasi penuh. Divine Art-nya bekerja maksimal, mengalir

"Aku ingin memesan ruang pelatihan tingkat perak selama 2 jam," kata Lin Tian Yan pada resepsionis di gedung pelatihan."Tunggu sebentar, akan segera saya daftarkan," jawab resepsionis sambil mengetik di panel holografik. Beberapa detik kemudian, "Pendaftaran sudah selesai, ruangan Anda berada di lantai 3 no 55. Anda bisa membayarnya sekarang."Lin Tian Yan segera membayar dan pergi ke ruangannya. Sistem ruang pelatihan di Neo-Avalon memang terkenal canggih—terbagi menjadi ruang perunggu, perak, emas, berlian, hingga bintang 1-9. Setiap ruangan dilengkapi dengan teknologi mutakhir: tahan terhadap pertarungan intens, medan gravitasi yang dapat disesuaikan, simulator pertarungan realistis, dan yang paling penting, kepadatan energi mana yang lebih tinggi dibandingkan luar. Semakin tinggi tingkat ruangan, semakin padat energi mananya, dan yang terpenting, keamanannya terjamin sepenuhnya.Saat melangkah masuk ke ruangan perak no. 55, Lin Tian Yan mengangguk puas. Ruangan ini cukup luas, de