Bab 76“Dasar perempuan murahan,” kata Javier sembari menyeringai.Ia baru saja melangkah turun dari lantai dua restoran ketika sebuah tangan kasar tiba-tiba mencengkeram bahunya.“Javier!”Suara itu memanggil tajam, menusuk, membuat seluruh gerakannya serentak terhenti. Ia menoleh tanpa terkejut. Dia sudah hapal sekali jika suara itu milik Reivan, lelaki yang wajahnya selalu menyimpan api dan dendam kepadanya.Reivan menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca, bukan karena takut, melainkan karena amarah yang sudah mendidih. “Javier!” seru Reivan lagi, keras, hampir seperti menggertak. Nada itu kasar, penuh cemooh. Ia mengangkat tangan hendak memukul, gerakannya cepat, kaku seperti yang terbiasa mengekspresikan kemarahan dengan fisik.Javier hanya tersenyum, senyum tipis yang dingin seperti es. Ia lebih cepat. Sekilas saja, tangannya menangkap pergelangan Reivan, menahan, lalu dengan satu gerakan terlatih membalikkan momentum itu. Reivan tak siap. Tubuhnya kehilangan keseimbangan dan t
Huling Na-update : 2025-11-05 Magbasa pa