---1. Ketegangan Sebelum PertempuranGerbang emas di belakang mereka bergetar, sinarnya berdenyut seolah menunggu pewaris untuk melangkah. Namun, langkah mereka terhenti ketika Veynar berdiri di depan, mata merahnya bersinar seperti bara.“Bagus sekali,” ucap Veynar dengan nada dingin. “Kalian sudah membuka jalan yang bahkan ribuan tahun tidak ada yang mampu membukanya. Dan sekarang… aku akan mengambilnya.”Ardyn maju satu langkah, pedang bercahaya di tangannya bergetar. “Kau tidak akan melewati kami.”Zephyr berdiri di sampingnya, menggenggam pedangnya erat. “Kali ini, aku tidak akan mundur.”Veynar mengangkat pedang hitam berukir runa yang memancarkan aura pekat. “Cahaya, bayangan… semua sama bagiku. Mereka hanyalah alat. Dan aku akan membuktikan bahwa kegelapanlah yang abadi.”Udara di ruangan itu menjadi berat, membuat napas setiap orang tercekat. Nerida, Kaelen, Lyra, Selene, dan Eira menatap khawatir. Mereka tahu pertarungan ini bukan sekadar adu kekuatan, tapi juga adu keyakin
Last Updated : 2025-09-23 Read more