All Chapters of Hasrat Liar Paman Suamiku : Chapter 121 - Chapter 130

Perasaan ibu hamil memang lebih sensitif ada sedikit yang berubah, dia langsung melebih-lebihkan ya itulah yang terjadi pada Citra, mungkin perubahan hormon yang terjadi membuatnya lebih pencemburu dan sering berpikiran negatif. Keesokannya Citra memutuskan untuk pergi ke kantor toh kehamilannya juga tidak apa-apa. Tapi Erik masih melarangnya dia menginginkan Citra istirahat di rumah. “Kenapa memangnya kalau aku bekerja? Apa kamu menyembunyikan sesuatu?” tanyanya curiga. “Menyembunyikan apa?” jawab Erik menatap sang istri dengan tatapan yang sulit diartikan. “Ya siapa tahu kamu menyembunyikan sesuatu sehingga tidak suka kalau aku berada di kantor. Jelasnya kemudian. “Astaga sayang pikiranmu negatif sekali aku melarangmu bekerja bukan karena ada yang kusembunyikan tapi aku khawatir dengan keadaanmu, kamu tuh hamil trimester pertama rawan-rawannya. Kalau kamu kelelahan dan terjadi apa-apa dengan anak kita bagaimana?” Terlihat raut kecewa di wajah Erik. Citra terdiam, memang benar

Citra menghapus air matanya dan memutuskan untuk tidur saja. Dia sudah tidak ingin melakukan panggilan video dengan suaminya. Karena sedang tidak ingin diganggu Citra mengirim pesan kepada Vani untuk meletakkan es kelapa mudanya di kulkas saja. Karena dia ingin tidur. Citra pun mematikan ponselnya dia hanya ingin memejamkan mata. Esok harinya Vani terus mengetuk pintu kamar Citra, dia nampak was-was karena semalaman Citra tidak mengaktifkan ponselnya. Vani cukup tau kebiasaan temannya, kalau ada masalah memang dia memilih mematikan ponselnya. “Cit… kamu sudah bangun?” Gio juga nampak cemas, dari semalam Erik juga terus menghubunginya, karena dia tahu istrinya sedang marah. Ceklek… Pintu kamar terbuka, nampak Citra dengan wajah lesunya.“Cit kamu nggak papa kan?” tanya Vani setelah Citra membuka pintu. “Tidak apa-apa Van, memangnya kenapa? Maaf semalam aku ngantuk mungkin pengaruh obat yang aku minum,” jawab Citra beralasan. Mendengar itu Vani cukup lega dan Gio segera melap

“Memangnya maafmu bisa menggantikan kecewaku? Kenapa sih kamu selalu tidak bisa menepati janji kalau memang tidak bisa menepati kenapa harus berjanji?” Citra meneteskan air matanya tak hanya sekali Erik mengingkari janjinya tapi berkali-kali. “Maaf sayang aku minta maaf,” hanya kata maaf ya mampu diucapkan.“Waktu kamu bilang akan pulang, aku sangat senang.” Citra pun kembali terisak jika ingat apa yang telah dia lakukan waktu itu. “Keseharian aku berada di dapur memasak makanan kesukaanmu, aku juga membeli baju yang bisa membuatmu senang ketika melihatku, kamu ngerti nggak kalau aku kecewa!” Citra berteriak ia mengungkapkan semua kekecewaannya kepada sang suami. Sedangkan Erik hanya berdiam dia tidak tahu kalau istrinya akan melakukan semua itu. “Mulai sekarang jangan pernah berjanji apapun padaku!” Pinta Citra memohon. Berkali-kali dia patah hati karena Erik, tapi suaminya terus saja tak peduli. Erik mengangguk, dia tidak akan berjanji lagi. Citra kemudian mematikan tv-nya di

David kini mengobrol dengan Gio dia mengungkapkan kecurigaannya kepada asisten temannya itu. “Gio apa kamu yakin dia benar-benar kecelakaan dan sakit?” tanya David. Pria itu terkejut, “Memangnya kenapa Pak David?” Gio bertanya balik. “Aku menekan kakinya yang diperban tapi dia tidak bereaksi apapun dia juga tidak menunjukkan ekspresi kesakitan apa jangan-jangan kecelakaannya adalah hoax?” David mengungkap kecurigaannya. Karena David sudah curiga akhirnya Gio menceritakan yang sebenarnya. “Astaga, ada-ada saja si Erik, demi maaf dari istrinya dia sampai pura-pura bahkan menghancurkan mobilnya sendiri.” Gelengan heran David tunjukkan, suami kalau sudah didiami istri ternyata nekat dan bodoh juga.Takut dimarahin Erik, Gio meminta David untuk menceritakan masalah ini kepada Laura, takutnya Laura menceritakan hal ini kepada Citra, tahu sendiri mulut wanita tidak bisa diajak menyimpan rahasia. Karena sudah seperti ini akhirnya David ikut drama bersama mereka.Tapi David juga geram ga

“Wah sebentar lagi Erik junior akan launching.” Viona tersenyum manis menatap Erik dan Citra bergantian. “Aku doakan kamu dan Pak Angga juga segera menikah supaya launching juga Angga junior.” Sahut Citra. Viona hanya tersenyum begitu pula dengan Angga. “Oh ya Citra aku punya sesuatu buat kamu.” Tangan Viona mengambil sesuatu di dalam tasnya. Sebuah kotak kecil Viona letakkan di meja. “Ini pengharum ruangan memiliki aroma terapi yang menenangkan,” Jelas viona. Kerutan di kening Citra semakin kentara, dia heran kenapa Viona tiba-tiba memberinya pengharum ruangan aroma terapi. Seolah tau Citra curiga, Viona segera menjelaskan kembali. “Biasanya ibu hamil tuh gampang marah dan curiga jadi dengan menggunakan wewangian ini, kamu akan lebih relax sehingga tidak mudah marah.” Jelas Viona. Citra mencium pengharum ruangan itu, memang memiliki aroma yang sangat enak. Baru menghirup saja dia sudah merasa tenang. Tak hanya pengharum ruangan Viona juga memberikan lotion pada Citra, loti